Menyentuh Handphone yang Terdapat Aplikasi Al Qur’an



Handphone semakin canggih di zaman ini, sudah banyak aplikasi yang memberi manfaat kepada orang ramai. Di antara aplikasi yang ada adalah mushaf Al Qur’an. Mulai dari handphone yang sederhana sampai yang canggih, sudah disediakan aplikasi ini, lebih-lebih lagi di smart phone dan tab.
 Bagaimana jika aplikasi tersebut ada pada telepon pintar kita, apakah kita boleh menyentuhnya dalam keadaan tidak berwudhu? Seperti kita maklum, bahawa menurut jumhur ulama, bahkan inilah pendapat para sahabat yaitu di wajibkan menyentuh mushaf Al-Quran dalam keadaan bersuci ( berwuduk).

Dalil Terlarangnya Menyentuh Mushaf Al Qur’an Ketika Hadats
Allah Ta’ala berfirman,
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al Waqi’ah: 79)

Begitu pula sabda Nabi ‘alaihish sholaatu was salaam,
لاَ تَمُسُّ القُرْآن إِلاَّ وَأَنْتَ طَاهِرٌ
Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.”[1]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Adapun menyentuh mushaf maka pendapat yang benar wajib berwudhu sebelum menyentuh mushaf sebagaimana pendapat jumhur fuqaha. Inilah pendapat yang diketahui dari para sahabat, seperti Sa’ad, Salman dan Ibnu Umar”[2]
Dalam Syarh AUmdah, Ibnu Taimiyyah berkata, “Hal itu juga merupakan pendapat sejumlah tabiin tanpa diketahui adanya perselisihan di antara para shahabat dan tabiin. Ini menunjukkan bahwa pendapat ini telah dikenal di antara mereka”.

Masalah Menyentuh Handphone yang Terdapat Aplikasi Al Qur’an
Syaikh Prof. Dr. Kholid Al Musyaiqih -semoga Allah senantiasa menjaga dan memberkahi umur beliau- menjelaskan, “Handphone yang memiliki aplikasi Al Qur’an atau berupa software file, tidak diberi hukum sepertimana hukum mushaf Al Qur’an (di mana mesti dalam keadaan bersuci(berwuduk) ketika ingin menyentuhnya,). 

Handphone seperti ini boleh disentuh meskipun tidak dalam keadaan thoharoh (bersuci). Begitu pula handphone ini boleh dibawa masuk ke dalam bilik mandi kerana aplikasi Al Qur’an di dalamnya tidaklah seperti mushaf. Ia hanya berupa aplikasi yang ketika dibuka barulah nampak huruf-hurufnya, ditambah dengan suara jika di-play. Aplikasi Qur’an tersebut akan nampak jika beralih ke aplikasi lainnya maka aplikasi Al-Quran itu akan tertutup. Yang jelas aplikasi tersebut tidak terus ON (ada atau nyala). Bahkan dalam hanphone tersebut bukan hanya ada aplikasi Qur’an saja, namun juga aplikasi lainnya.
Ringkasnya, Hukum Al-Quran akan terjadi pada handphone tersebut ketika mana dibukakan aplikasi Al-Quran itu dibuka dan ayat-ayat Qur’an terlihat. Namun lebih hati-hatinya, aplikasi Qur’an dalam handphone tersebut tidak disentuh dalam keadaan tidak suci, cukup menyentuh bahagian tepi  handphonenya saja. Wallahu a’lam.”[4]

Semoga artikal yang ringkas ini bermanfaat. Wallahul muwaffiq.

Referensi Utama:
Fiqh An Nawazil fil ‘Ibadah, Syaikh Prof. Dr. Kholid bin ‘Ali Al Musyaiqih, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan pertama, tahun 1433 H, hal. 96-98.

* Syaikh Kholid Al Musyaiqih hafizhohullah adalah di antara murid Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah, yaitu ulama terkemuka dan fakih di masa silam dari Unaizah, Qosim KSA. Syaikh Al Musyaiqih saat ini adalah Professor dan Pengajar Pasca Sarjana di Jurusan Fikih, Fakultas Syari’ah, Universitas Qoshim, Kerajaan Saudi Arabia.

Ulasan

Catatan Popular